BUNTOK – Lagi-lagi Sanggar Ranu Mareh yang berasal dari desa Mabuan, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah menjadi wakil Indonesia untuk tampil dalam kejuaraan tari internasional yang akan digelar di Bulgaria pada Jumat (30/8/2024) mendatang.
Diterangkan oleh Ketua Yayasan Sanggar Ranu Mareh Mabuan, Sutarmaji atau yang akrab disapa Kutus, sedikitnya ada 20 orang penari maupun pemusik anggota sanggar yang akan ikut bertolak pada Selasa (27/8/2024).
Sanggar ranu mareh dijadwalkan melakoni penampilan di Sofia, Bulgaria pada gelaran XIV World Championship of Forklore (WCoF) European Association of Forklore Festival (EAFF) yang diselenggarakan oleh organisasi yang membidangi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan pada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yakni Unesco.
Sanggar Ranu Mareh sendiri dikirim menjadi perwakilan Indonesia sebagai finalis, karena berhasil meraih dua gelar pada gelaran International Folk Dance Festival (IFDF) yang diselenggarakan di New Delhi, India pada 17 – 21 Oktober 2023 lalu.
“Kita itu berangkat memang atas hasil dan prestasi, juara nasional 2023, juara di India, serta video penampilan di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2024. Jadi video itu diadu terhadap seluruh negara akhirnya kita masuk finalis,” bebernya.
Diungkapkan Kutus, ada tiga jenis pertunjukkan yang akan ditampilkan oleh Sanggar Ranu Mareh nantinya, yaitu tarian Wadian Bawo dan Dadas, Bokas dan drama cerita rakyat.
“Tiga tarian yang diangkat oleh benar-benar nyata, yaitu wadian Bawo dan Dadas tentang burung tiong burung jue namuan gunung perak, bokas dan cerita kerajaan Dusun di Kalamerat,” jelasnya.
Dengan persiapan yang cukup matang, dia optimis bisa memberikan hasil yang terbaik bagi kontingen yang dia pimpin.
“Mohon doa dan dukungan dari seluruh warga Barsel khususnya, Kalteng dan Indonesia pada umumnya, semoga kami bisa memberikan yang terbaik pada kejuaraan kali ini,” ucap Kutus.(RED)