Para Petani di Damparan Kebut Panen Padi Saat Banjir Mulai Menerpa

detikpro | 24 October 2024, 16:15 pm | 10 views

BUNTOK – Debit air yang semakin naik akibat luapan sungai Barito, menyebabkan ratusan hektar sawah padi di desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan terendam, para petani di desa setempat terpaksa melakukan panen padi lebih awal.

Diinformasikan oleh Kepala Desa Damparan, Samsudin, saat ini setidaknya ada sekitar 296 hektar sawah padi di Damparan yang mulai terendam air setinggi 40 – 50 cm atau sekitar selutut orang dewasa dan bahkan sampai dengan saat ini terus mengalami kenaikan.

Untuk menghindari terjadinya gagal panen, meskipun bulir padi belum matang secara merata, para petani mulai melakukan panen lebih awal. Bergerak secara bersama – sama kelompok – kelompok tani membentuk tim, ada sebagian yang melakukan panen, sebagian lainnya melakukan perontokan.

“Sebagian persawahan di wilayah belakang (kampung) itu hampir semingguan direndam air, karena datarannya rendah, namun para petani sudah mulai melakukan perontokan padi, gerak cepat mengatasi padi yang basah di timbunan,” terangnya, Kamis (23/10/2024).

“Sementara itu, sebagian yang berada di wilayah bawah (kampung) belum terendam air karena datarannya lebih tinggi, tapi belum merata matang padinya. Kami harapkan dengan kerja tim dan pembagian tugas para petani ini, semua padi bisa dipanen sebelum direndam habis oleh banjir,” imbuhnya.

Samsudin memuji kerja keras dan kerja tim para petani dalam mengupayakan agar semua tanaman padi bisa dipanen sebelum direndam banjir.

“Kami sangat memuji semangat dan kerja keras para petani di desa Damparan, dalam mengupayakan agar semua tanaman padi di semua areal persawahan yang kita tanami bisa dipanen sebelum habis direndam air,” puji dia.

Selanjut akui Kades, situasi tersulit yang dihadapai para petani sawah padi saat ini adalah kondisi alam sekarang sangat sulit diprediksi.

“Untuk itu berharap agar kedepannya ada inovasi dari pemerintah yang bisa membantu para petani dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca, yang mana saat sekarang ini sangat sulit untuk diprediksi,” harapnya. (RED)

Berita Terkait